HeadlinePemerintahanPolitikSurabaya

Kriminalitas Meningkat, DPRD Surabaya Sarankan Pembentukan Perda Khusus Untuk Penanganan

×

Kriminalitas Meningkat, DPRD Surabaya Sarankan Pembentukan Perda Khusus Untuk Penanganan

Sebarkan artikel ini
Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya yang juga Ketua Fraksi PKS Cahyo Siswo Utomo / Foto : Ist

KaMedia – Kota Surabaya tengah menghadapi darurat pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Bahkan, mirisnya para pelaku makin nekat, bahkan berani beraksi di bawah pantauan kamera pengawas (CCTV).

Kini pun, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tengah bergerak cepat memperkuat sistem keamanan lingkungan. Diantaranya, pihak Pemkot Surabaya menggandeng Polrestabes Surabaya dengan menempatkan satu petugas polisi di setiap RW.

Tak hanya itu, Satpol PP hingga petugas pemadam kebakaran juga turut dikerahkan menjaga keamanan lingkungan.

Menanggapi itu, Anggota Komisi A DPRD kota Surabaya, Cahyo Siswo Utomo, menilai program ini masih perlu dievaluasi. Menurutnya, beberapa kawasan, terutama perumahan yang minim interaksi sosial antarwarga, menunjukkan efektivitas yang belum maksimal.

“Monitoring dan evaluasi berkala harus dilakukan. Kami di DPRD akan terus mendorong agar pelaksanaan program ini benar-benar tepat sasaran,” kata Cahyo, saat ditemui pada Selasa, (10/6/202).

Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Surabaya itu juga menyarankan penguatan regulasi berupa pembentukan Peraturan Daerah (Perda) khusus jika kajian dan dialog publik menunjukkan urgensi yang tinggi.

Cahyo juga turut menekankan pentingnya keterlibatan semua elemen kota dalam penyusunan kebijakan keamanan tersebut.

“Sesuai dengan tupoksi kami di urusan pengawasan, kami menyampaikan ke dinas terkait seperti satpolpp dan bakesbangpol serta dinas terkait lainnya yang mendukung pelaksanaan program siskamling ini,” tutur alumnus Magister Hukum di Universitas Narotama Surabaya itu.

“Sedangkan di urusan legislasi, kami juga memberikan masukan terkait peraturan yang memayungi pelaksanaan program siskamling bahkan jika perlu setelah dilakukan kajian diusulkan pembentukan perda, tapi tentu saja setelah menerima masukan dari seluruh elemen kota Surabaya,” sambungnya.

Tak kalah penting, penganggaran juga menjadi sorotan. Ia pun mendorong penambahan anggaran untuk pengadaan CCTV di titik rawan, serta pengembangan teknologi pendukung lainnya, seperti sistem pengenalan wajah dan aplikasi pelaporan cepat yang terintegrasi langsung dengan aparat keamanan.

“Penggunaan AI dalam CCTV, pemantauan real-time, hingga aplikasi mobile berbasis partisipasi warga bisa menjadi lompatan besar dalam sistem keamanan berbasis teknologi. Ini juga bisa menjadi pendukung program Siskamling yang optimal, termasuk juga aplikasi pelaporan cepat yang teritegrasi dengan pihak terkait termasuk kepolisian,” paparnya.

Lebih jauh, kolaborasi antarwilayah pun diusulkan. Mengingat Surabaya sebagai ibu kota Provinsi Jawa Timur dan pusat aktivitas regional, sinergi dengan wilayah penyangga dinilai krusial untuk menekan angka kriminalitas lintas batas.

“Bisa juga berkolaborasi dengan kabupaten “tetangga” dalam penanggulangan curanmor ini. Misalnya dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo maupun Gresik yang lebih dekat dengan Surabaya. Termasuk ancaman keamanan dan ketertiban lainnya sepertinya bisa lebih dioptimalkan lagi,” ungkap Cahyo.

Kendati demikian, dengan ancaman yang kian nyata, Pemkot dan DPRD Surabaya mampu memperkuat siskamling bukan hanya secara tradisional, tapi juga lewat sentuhan teknologi dan regulasi yang progresif.

“Kami pun berharap dengan sistematis tersebut, Surabaya smart city yang tangguh terhadap kejahatan jalanan,” pungkasnya.