HeadlineKesehatanSurabaya

DPRD Kota Surabaya Lewat Komisi D Kembali Gaungkan Pentingnya Vaksinasi Dasar

×

DPRD Kota Surabaya Lewat Komisi D Kembali Gaungkan Pentingnya Vaksinasi Dasar

Sebarkan artikel ini
Dr. Michael Leksodimulyo, MBA, M.Kes, anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya / Foto : Hermawan.

KaMedia – DPRD Kota Surabaya lewat Komisi D memberikan perhatian khusus terhadap proses vaksinasi dasar. Seiring tingginya angka pernikahan dini, vaksinasi menjadi hal yang terabaikan sehingga banyak anak yang tidak mendapatkan vaksinasi dasar karena orang tuanya abai.

Dr. Michael Leksodimulyo, MBA, M. Kes anggota komisi D DPRD Kota Surabaya menyampaikan bahwa sangat penting vaksin untuk anak – anak. Apalagi saat ini banyak anak yang tidak mendapatkan vaksin dasar akhirnya jatuh sakit. Dr. Michael menegaskan bahwa perlu untuk kembali menggaungkan pentingnya vaksin.

” Dulu jaman saya kalau sekolah, selalu ditanyakan vaksin itu khususnya vaksin dasar seperti BCG, DPT dan Polio yang masuk dalam KMS ( Kartu Menuju Sehat ) ” ujar legislator dr PSI tersebut.

Dr, Michael juga menyampaikan, bahwa selain kesadaran masyarakat yang perlu ditingkatkan, ada faktor lain yang menghambat vaksinasi yaitu black campaign yang marak di media sosial. Kondisi ini juga perlu untuk disikapi oleh pemerintah, karena mereka menyebarkan pembodohan lewat media sosial.

” Tampilan di media sosial yang menyebutkan bahwa vaksin itu memasukan benda atau zat lain kedalam tubuh sehingga perlu ditolak, ini kan tidak benar. Perlu untuk disikapi misal diberikan punishment karena ini menyesatkan masyarakat ” lanjut Dr. Michael yang lama bertugas dipelosok Kalimantan Timur.

Hal lain yang dicermati oleh anggota komisi D DPRD Kota Surabaya ini terkait dengan pemberian vaksin. Dr. Michael menyatakan bahwa tidak sekedar memberikan vaksin untuk mengejar target jumlah penerima, namun yang terpenting adalah kwalitas dan prosesnya sehingga vaksin menjadi efektif.

Dicontohkan oleh Dr. Michael Vaksin BCG. Vaksin yang ditujukan untuk mencegah TBC ternyata dalam prakteknya TBC di Indonesia sangat tinggi, bahkan menjadi salah satu negara di dunia dengan jumlah penderita terbanyak.

” Vaksin ini kan tidak bisa sembarangan. Harus diperhatikan suhu ruangan, teknis menyuntikan dan proses penghantaran vaksin serta penyimpanan yang benar. Tidak bisa vaksin dilalukan secara terbuka dengan vaksin ditempatkan diluar box nya. Nah bisa dilihat fakta di kasus TBC, meski vaksinnya dilakukan jumlah penderita banyak artinya pemberian vaksin tidak sesuai protapnya sehingga tidak efektif ” lanjut Dr Michael.

Karenanya Dokter Michael mendorong agar proses vaksinasi yang salah tersebut bisa dievaluasi, agar nantinya bisa efektif untuk mencegah berbagai penyakit yang muncul, baik yang menyerang anak maupun orang dewasa.

” Ya ini bisa menjadi koreksi bersama agar nantinya vaksinasi bisa maksimal. Karena pada dasarnya vaksinasi ini adalah cara dasar untuk mencegah penyakit sehingga perlu dilakukan secara cermat dan sesuai dengan aturan pelaksanaannya. Jangan dilanggar aturannya ” pungkas Dr. Michael

Politik

KaMedia – Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang berlangsung di Komisi D DPRD Kota Surabaya antara Badan Eksekutif (BEM) Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Airlangga Surabaya juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan…