Gaya HidupHeadlineNasional

Demi Upacara Pradaksina di Candi Borobudur, Puluhan Bhikku Thudong Tempuh Perjalanan Lintas Negara Dengan Berjalan Kaki

×

Demi Upacara Pradaksina di Candi Borobudur, Puluhan Bhikku Thudong Tempuh Perjalanan Lintas Negara Dengan Berjalan Kaki

Sebarkan artikel ini
Para Bhikku Thudong atau pengembara mengikuti upacara Pradaksina dalam rangkaian Waisak di Candi Borobudur / Foto : Ist

KaMedia – Rombongan Bhikku Thudong menjadi salah satu daya tarik upaacara Waisak yang berlangsung di Candi Borobudur. Para Bhikku tersebut menempuh perjalanan yang sangat panjang dari Thailand menuju Indonesia.

Lebih dari 2000 km mereka tempuh dengan berjalan kaki lintas negara. Mereka sampai di Candi Borobudur pada Sabtu (9/5/2025) sekitar pukul 16.00 WIB.

Setibanya di Candi Borobudur Magelang, para Bhikku Thudong langsung naik candi dan menggelar ritual pradaksina di stupa induk Candi Borobudur.

Melansir situs resmi Kemenag, Pradaksina merupakan penghormatan bersama dengan cara mengitari sebuah obyek sambil berjalan dengan sikap anjali (merangkapkan kedua tangan) searah jarum jam sebanyak tiga putaran sambil membaca parita suci.

Pelaksanaan Pradaksina di Candi Borobudur diikuti oleh para bhikkhu, samanera, attasilani, upasaka dan upasik. Penghormatan ini dilakukan untuk mengenang kesucian Budha dan bertujuan untuk mencapai nilai kebaikan hidup.

Bagi para Bhikku, Pradaksina dengan mengelilingi Stupa Induk Candi Borobudur merupakan penghormatan yang dapat menjadi aktivitas yang membawa pada keberkahan.

” Ini adalah salah satu cara kita memberikan penghormata bagi Sang Budha di hari Waisak. Selain juga memberi keberkahan bagi manusia ” ujar Bhikku Beng Ann yang mengikuti Pradaksina.

Ada syarat pokok yang harus terpenuhi saat melakukan penghormatan. Yakni adanya obyek penghormatan yang benar (dakkhineyya sampada), kemudian adanya kehendak yang benar (cetana sampada), dan sikap yang benar.

Kehendak yang benar saat menjalani ritual pradaksina akan menuntun pada sikap yang benar sehingga menjadi aktivitas spiritual yang lengkap dan utuh.

” Harus ada niat atau kehendak yang baik untuk mengikutinya. Hati harus bersih seperti Sang Budha ” pungkas Bhikku Beng Ann.

Pradakshina juga dapat dimaknai sebagai aktivitas meditasi, yaitu hadirnya kesadaran kekinian dalam setiap langkah aktivitas.