JatimPolitik

Obsesi Luluk Menang Pilgub, Pemerintahan Terbuka dan Tak Kaku

×

Obsesi Luluk Menang Pilgub, Pemerintahan Terbuka dan Tak Kaku

Sebarkan artikel ini

KaMedia – Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah akan melibatkan organ-organ masyarakat dalam menentukan arah kebijakan pemerintah jika nantinya terpilih sebagai Gubernur Jatim.

Komitmen tersebut dikatakan Luluk saat menghadiri acara Launching dan Bedah Buku Badan Silaturahmi Ulama dan Tokoh Madura (BASSRA) di Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Bangkalan, pada Kamis (24/10/2024).

“Kekuatan BASSRA sebagai civil society di Madura harus dilibatkan dalam perencanaan pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM dan daya saing rakyat Madura,” ujar Luluk.

Luluk berorientasi pola kebijakan pemeritah di provinsi Jatim harus lebih luwes dan terbuka. Menurutnya, pemerintahan yang terkesan kaku dan tidak terpapar aspirasi masyarakat akan membuat suatu kebijakan tidak tepat arah, dan malah membuat anggaran terbuang percuma.

Kekuatan Civil Society sepertu BASSRA, aspirasi yang disampaikan harus mendapat perhatian. Masukan yang dikemukakan perlu juga dikaji dan diperhatikan demi memahami dan merespons kebutuhan masyarakat secara konkret.

Luluk menekankan bahwa setiap kebijakan yang diambil pemerintah harus berdasarkan masukan langsung dari masyarakat setempat.

“Secara sederhana, apa sih kira-kira proposal yang ditawarkan rakyat Madura, sehingga kita (pemerintah) bisa mengambil kebijakan yang tepat?” ucap Luluk, menunjukkan komitmennya untuk benar-benar mendengarkan aspirasi rakyat.

Dalam pandangannya, pendekatan yang lebih inklusif dan partisipatif diperlukan untuk memastikan bahwa kebijakan pemerintah Jawa Timur tidak hanya menguntungkan beberapa pihak saja, tetapi benar-benar mencerminkan kebutuhan dan harapan masyarakat di berbagai wilayah.

Luluk menyoroti pentingnya keterlibatan masyarakat Madura dan wilayah-wilayah lain yang selama ini terpinggirkan dalam proses perencanaan dan pengambilan kebijakan. “Wilayah-wilayah ini tidak boleh lagi dipinggirkan, melainkan harus dijadikan pusat perhatian pemerintah untuk pembangunan yang lebih merata,” tegasnya.

Ia juga menekankan bahwa Madura memiliki potensi besar yang bisa dikembangkan lebih jauh dengan pendekatan yang tepat. Luluk berkomitmen untuk menjadikan Madura sebagai salah satu prioritas pembangunan jika terpilih sebagai Gubernur Jawa Timur.

“Potensi besar di Madura perlu digali dan dikembangkan dengan pendekatan yang benar. Ini tidak hanya untuk Madura, tetapi juga untuk wilayah-wilayah lain di Jawa Timur yang membutuhkan perhatian lebih,” tambahnya.

Luluk menegaskan bahwa dirinya berkomitmen untuk mendengarkan rakyat secara langsung, memastikan bahwa kebijakan yang diambil benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat di tingkat akar rumput.

“Rakyat harus didengarkan dan dilibatkan dalam setiap proses. Ini bukan hanya janji, tetapi komitmen saya untuk membawa perubahan di Jawa Timur yang lebih inklusif dan merata,” ujarnya.

Menurut Luluk, perubahan pola pendekatan ini penting untuk mengubah paradigma pemerintah agar lebih berpihak pada masyarakat. Ia berharap masyarakat Madura dan wilayah lain yang selama ini terpinggirkan dapat merasakan manfaat langsung dari kebijakan yang ia perjuangkan.

Ia menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa jika terpilih sebagai gubernur, ia akan memastikan bahwa setiap program kerja yang direncanakan berdasarkan masukan langsung dari masyarakat. “Ini adalah komitmen saya untuk memastikan bahwa suara rakyat benar-benar didengar dan diwujudkan dalam kebijakan nyata,” pungkasnya.

Dengan semangat dan komitmen yang kuat, Luluk optimis dapat membawa Jawa Timur menuju perubahan yang lebih baik, dengan prioritas pembangunan yang berfokus pada daerah-daerah yang selama ini kurang diperhatikan.