KaMedia – PLN Nusantara Power (PLN NP) di UP Indramayu telah memperkenalkan inovasi dalam mengelola limbah Fly Ash dan Bottom Ash (FABA), mengubahnya menjadi produk yang tidak hanya mengatasi masalah lingkungan tetapi juga mendukung pemberdayaan masyarakat. FABA yang diolah menjadi tetrapod kini diterapkan di Pantai Plentong, Sukra, Indramayu untuk mengatasi abrasi yang telah menggerus lahan pesisir, mengancam pemukiman dan pertanian warga setempat.
Sejak 2008, Desa Ujunggebang telah kehilangan lebih dari 15 Ha lahan akibat abrasi, dan dampaknya semakin terasa dengan pengurangan fungsi lahan yang mencapai 50 Ha pada tahun 2017. Dalam rangka menangani masalah ini, PLN NP merancang program CSR PLN Peduli yang mengolah FABA menjadi tetrapod, sekaligus mengubah kawasan pesisir ini menjadi kawasan wisata yang dapat meningkatkan perekonomian warga.
Tetrapod yang diproduksi oleh PLN NP terbukti lebih ekonomis, dengan harga 36% lebih murah dibandingkan dengan produk sejenis di pasar, memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat sekitar. Selain itu, program ini juga berhasil menyerap lebih dari 40 tenaga kerja melalui Koperasi Plentong Maju Sejahtera, yang kini mengelola produk-produk beton serta area wisata. Wisatawan yang berkunjung ke Pantai Plentong berjumlah lebih dari 3.000 orang setiap bulan, memberikan kontribusi nyata pada pendapatan masyarakat.
PLN NP juga berhasil mengurangi laju abrasi di sekitar Pantai Plentong, dengan penurunan sebesar 78% dalam periode 2018-2022. Program ini turut memberikan perlindungan bagi 8,1 Ha lahan pertanian dan pemukiman, serta meningkatkan hasil panen masyarakat yang kini dapat mencapai 102,14 ton per tahun.
Direktur Utama PLN NP, Ruly Firmansyah menyampaikan komitmen perusahaan dalam menelurkan berbagai program CSR sebagai bentuk keseriusan PLN NP dalam bertumbuh kembang bersama lingkungan dan masyarakat di sekitar wilayah unit bisnisnya.
“Tidak henti-hentinya kami akan terus berinovasi menghasilkan program-program yang manfaatnya akan dapat dirasakan oleh masyarakat. Selain nyala terang listrik berkualitas, kami menggandeng masyarakat sekitar untuk bergerak bersama membawa kebermanfaatan untuk semua,” terang Ruly.
Ditambahkan, PLN NP telah menerjunkan tim terbaiknya dalam melihat, memetakan dan juga merumuskan program CSR untuk mengatasi masalah abrasi ini. Sejak tahun 2017, PLN NP telah bekerja sama dengan kelompok masyarakat sekitar untuk berjalan bersama mewujudkan wisata berbasis pemberdayaan masyarakat di Pantai Plentong ini.
“FABA yang kami olah menjadi tetrapod dan diaplikasikan di Pantai Plentong ini ternyata menjadi salah satu magnet dalam menggaet wisatawan, di samping tujuan utamanya sebagai pemecah ombak penghalang abrasi. Sejumlah 339 tetrapod dan 196,85 ton FABA telah kami serap untuk membantu mencegah abrasi ini”, tambah Ruly.
Dalam pemanfaatan FABA, PLN NP menggandeng dan mendampingi masyarakat untuk dapat membuat produk breakwater yang telah diteliti. Pengembangan wisata Pantai Plentong pun telah terperinci yang dikerjakan secara bersama. Kawasan wisata ini memiliki tujuan membentuk masyarakat mandiri yang dapat mengelola aset untuk mitigasi bencana.
Wisata Berbasis Masyarakat ini telah berhasil menyerap 40 tenaga kerja yang dikelola oleh Koperasi Plentong Maju Sejahtera. Kelompok masyarakat yang terlibat pun telah memiliki keahlian dalam membuat produk breakwater serta produk beton dan turunannya sebagai upaya penanggulangan abrasi.
Program ini juga memiliki nilai ekonomis dimana tetrapod yang dihasilkan memiliki harga 36% lebih murah dibandingkan dengan produk serupa di pasaran. Di samping itu, berkat pengelolaan yang apik, perekonomian masyarakat pun meningkat hingga jutaan rupiah bagi setiap tenant. Hal ini sebanding dengan rata-rata wisatawan yang berkunjung mencapai 3000 tiap bulannya.
Tujuan awal program dalam mengatasi permasalahan utama pun tercapai. Setelah implementasi program, tercatat terdapat perlambatan laju abrasi di sekitar pantai Ujunggebang sepanjang 400 meter. Fenomena abrasi pun turun dari semula 1,7 Ha (2014-2017) menjadi 0,49 dalam kurun waktu 4 tahun (2018-2022) atau setara dengan 78%. Selain itu, melalui penanaman pohon dan manggrove yang masif, juga memberikan perlindungan lahan bagi 8,1 Ha lahan sawah dan pemukiman warga serta melindungi hasil panen warga sebesar 102,14 ton/ tahunnya.
Sebagai salah satu penerima manfaat sekaligus penggerak perubahan, Kusnanto, ketua Koperasi Plentong Maju Sejahtera menyampaikan apresiasi dan harapan besarnya akan keberlanjutan program PLN NP UP Indramayu. Baginya, program sudah menjadi wadah bersama masyarakat untuk perubahan iklim dan kawasan yang lebih baik.
“Menjaga lingkungan bukan hanya angan-angan, tetapi perlu juga tindakan nyata. Hal ini saya temukan di program CSR PLN Peduli by PLN NP UP Indramayu dalam mengawal Pantai Plentong hingga menjadi sebesar sekarang.”, ujar Kusnanto











