KaMedia – Upaya pencarian korban runtuhnya bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, kabupaten Sidoarjo, masih berlangsung hingga Minggu (05/10/2025). Dalam dua hari sejak sehari sebelumnya, tim SAR gabungan menemukan dan mengevakuasi sebanyak dua puluh tiga korban dalam kondisi meninggal.
Jenazah pertama atau korban ke-28 berhasil ditemukan dan dievakuasi tim SAR gabungan pada pukul 14.35 WIB, korban ke-29 dievakuasi pada pukul 16.15 WIB, dan korban ke-30, yaitu satu body part dievakuasi pada pukul 17.35 WIB.
Pada pukul 21.10 WIB, tim SAR gabungan berhasil menemukan dan mengevakuasi korban ke-31 di sektor A1. Sementara itu 8 korban meninggal lainnya ditemukan di sektor A3.
Korban ke-32 dievakuasi pada pukul 21.56 WIB, korban ke-33 dievakuasi pada pukul 22.01 WIB, korban ke-34 dievakuasi pada pukul 22.46, korban ke-35 dievakuasi pada pukul 22.57 WIB, korban ke-36 dievakuasi pada pukul 22.59 WIB, korban ke-37 dievakuasi pada pukul 23.01 WIB, korban ke-38 dievakuasi pada pukul 23.26 WIB, dan korban ke-39 dievakuasi pada pukul 23.29 WIB.
Hari berganti Minggu (5/10/2025), upaya pencarian dan evakuasi pun terus berlanjut. Tim SAR gabungan berhasil menemukan dan mengevaluasi sebanyak 11 korban.
Korban ke-40 dievakuasi pada pukul 00.13 WIB, korban ke-41 dievakuasi pada pukul 00.29 WIB, korban ke-42 dievakuasi pada pukul 00.50 WIB, korban ke-43 dievakuasi pada pukul 00.52 WIB, korban ke-44 dievakuasi pada pukul 01.34 WIB, korban ke-45 dievakuasi pada pukul 01.41 WIB, korban ke-46 dievakuasi pada pukul 01.46 WIB, korban ke-47 dievakuasi pada pukul 01.53 WIB, korban ke-48 dievakuasi pada pukul 02.37 WIB, korban ke-49 dievakuasi pada pukul 03.00 WIB, korban ke-50 dievakuasi pada pukul 03.24 WIB,
Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya Nanang Sigit P.H., selaku On Scene Coordinator (OSC), menjelaskan bahwa proses evakuasi kali ini tidak mudah. Tim harus bekerja hati-hati karena korban tertimbun material di bawah reruntuhan bangunan.
“Tim SAR perlu mengangkat puing-puing reruntuhan, memotong rangka-rangka, baru kemudian bisa mengevakuasi korban dari timbunan material,” jelas Nanang.
Dalam prosesnya, tim SAR gabungan menggunakan alat berat dan peralatan ekstrikasi. Penggunaan alat berat sempat dihentikan sementara untuk memberi ruang bagi petugas yang melakukan pemotongan besi dan pengangkatan manual demi faktor keselamatan.
Setelah berhasil dievakuasi, seluruh jenazah langsung dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk menjalani proses identifikasi oleh tim DVI POLDA Jawa Timur.
Dengan temuan terbaru ini, total korban runtuhnya bangunan di Ponpes Al Khoziny mencapai 141 orang. Dari jumlah tersebut, 104 orang selamat, dan 37 orang lainnya meninggal.