KaMedia – Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur kembali menggelar SMA Award 2025 di Surabaya, Kamis (23/10). Antusiasme pelajar menembus rekor baru, dengan 174.858 siswa ikut berpartisipasi. Jumlah ini meningkat tajam 482 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya diikuti 36.232 peserta.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Aries Agung Paewai menyampaikan, kegiatan ini merupakan salah satu program unggulan dan kebanggaan yang bertujuan mendorong lahirnya prestasi siswa SMA di seluruh Jatim.
“Tahun ini, jumlah peserta meningkat 482 persen atau tepatnya 174.858 siswa. SMA Award menghadirkan 25 kategori lomba ditambah lima kategori khusus, termasuk School Food Care (SFC), perpustakaan, dan toilet bersih,” papar Aries Agung.
Hal baru yang muncul dan menjadi sorotan dalam ajang ini adalah School Food Care (SFC), program yang menekankan pentingnya perhatian sekolah terhadap gizi, kebersihan, dan kesehatan lingkungan.
“Tujuan kami bukan sekedar kompetisi. SFC didesain agar sekolah menjadi laboratorium alam, wisata edukasi, dan tempat belajar outdoor. Kami ingin sekolah menjadi ruang kewirausahaan dan pusat tumbuh kembang anak,” lanjut mantan Pj Walikota Batu ini
Menurut Aries, SMA Award bukan sekedar ajang adu akademik, melainkan wadah untuk menumbuhkan budaya kompetisi sehat sekaligus merefleksikan semangat Kurikulum Merdeka.
“Kami ingin SMA Award menjadi ruang penghargaan, bukan tekanan. Siswa harus merasa bahwa prestasi tumbuh dari keberanian berkreasi dan berinovasi,” tambahnya.
Terkait dengan meningkatnya peserta yang fantastis, mencapai hampir lima kali lipat dibandingkan tahun lalu, Aries menyampaikan hal tersebut menjadi indikator kemajuan pendidikan di Jawa Timur. Bahkan, dua Rekor Museum yaitu Rekor Dunia dan Indonesia (MURI) berhasil dicetak, kategori pendaftar peserta terbanyak dalam lomba SMA Award dan karya cerpen terbanyak dari siswa SMA se-Jawa Timur, yang mencapai 10.329 karya.
“Semakin banyak siswa ikut, semakin luas pula efek positifnya. Dari sekolah di kota besar hingga pelosok desa, semua mendapat kesempatan yang sama untuk menunjukkan prestasi,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan, SMA Award 2025 bukan sekedar kompetisi, tapi juga ruang ekspresi dan penguatan karakter generasi muda Jawa Timur.
“SMA Award 2025 bukan sekedar kompetisi. Ini ruang bagi siswa untuk menuangkan ide, gagasan, dan kreativitas mereka. Dari sini lahir generasi percaya diri dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045,” ujar Khofifah.
Gubernur Khofifah juga menambahkan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa lima dari sebelas SMA negeri yang dinilai mampu mencetak calon pemimpin masa depan di Indonesia berasal dari Jawa Timur.
“Ini bukti nyata kualitas pendidikan kita,” pungkas Gubernur Khofifah.











