KaMedia – Pencarian hari kedua terhadap korban tenggelam di Sungai Jagir Pintu Air Wonokromo Surabaya membuahkan hasil. Kamis (30/10) pagi, tim SAR gabungan menemukan Sugianto (69) warga Desa Jati Alun Alun, Sidoarjo, dalam keadaan meninggal dunia.
“Saat asesmen di lokasi pagi ini, tim SAR gabungan melihat sebagian tubuh korban mengambang kemudian tim mendekati penemuan tersebut dengan perahu karet dan kemudian mengevakuasi korban” jelas Andi Pamudji, Komandan tim rescue dari Kantor SAR Surabaya.
Korban ditemukan dengan jarak kurang lebih 100 meter dari lokasi dugaan kejadian yang ditunjukkan oleh saksi yang melihat tanda-tanda korban tenggelam pada hari Rabu (29/10) pagi. Korban yang telah dievakuasi kemudian diperiksa oleh tim Inafis kemudian dibawa ke RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Sebelumnya, pada Rabu (29/10) siang, tim siaga Kantor SAR Surabaya mendapatkan informasi dari BPBD Kota Surabaya terkait adanya dugaan orang tenggelam di Sungai Jagir, sekitar pintu air Wonokromo -Rolak Wedok Surabaya. Adanya orang tenggelam ini juga diperkuat dengan rekaman CCTV Pihak Jasa Tirta I di Dam Rolak Wedok yang menunjukkan adanya korban sempat berada di sekitar area tersebut namun tidak terlihat korban kembali setelah menyeberangi pintu air.
“CCTV tidak menangkap rekaman korban tenggelam namun CCTV menunjukkan ada seseorang Di DAM namun tidak ada rekaman orang yang kembali dan setelah ditlakukan assessment, ada tanda – tanda bekas terpeleset di bibir sungai” imbuh Andi.
Mendapat laporan ini, satu tim rescue yang diberangkatkan dari Kantor SAR Surabaya kemudian berkoordinasi dan melakukan pencarian bersama tim SAR gabungan dengan melakukan penyelaman di sekitar lokasi kejadian dan penyisiran sungai menggunakan 3 perahu karet milik Kantor SAR Surabaya, BPBD Kota Surabaya, dan DPKP Surabaya)
Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit P. H., S.IP., M.M. atas kejadian ini menghimbau agar warga terus berhati-hati dalam melakukan kegiatan di sekitar sungai.
“Meskipun sehari – hari ada warga yang kegiatannya di sekitar bantaran sungai, warga harus tetap waspada dan berhati – hati di area sungai karena musibah datang bisa kapan saja dan kepada siapa saja terlebih lagi Surabaya mulai memasuki musim hujan” ujar Nanang.











