KaMedia – Komando Daerah Militer (Kodam) V/Brawijaya bersama Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN menggelar kegiatan “Advokasi dan KIE Pengasuhan 1000 HPK Menuju Keluarga Sehat Indonesia Emas 2045”, Kamis (23/10/2025).
Acara ini dihadiri langsung Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin, M.A., beserta Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah V/Brawijaya, Ibu Vira Rudy Saladin, serta Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, M.M.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Maria Ernawati, dalam sambutannya menegaskan bahwa program Persit Manunggal Posyandu dan BKB merupakan langkah nyata untuk meningkatkan kualitas keluarga melalui pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
“Kita tidak hanya bicara tentang jumlah penduduk, tetapi kualitasnya. Fokus kami adalah bagaimana memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat, cerdas, dan memiliki masa depan yang berkualitas. Inilah wujud nyata kolaborasi antara BKKBN dan Persit dalam membangun keluarga sehat menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.
Maria menjelaskan, Jawa Timur menjadi salah satu provinsi dengan capaian baik dalam penurunan prevalensi stunting.
“Capaian kita 14,7 persen, jauh di bawah rata-rata nasional 19,8 persen. Ini tidak lepas dari kerja sama lintas sektor, terutama peran aktif Posyandu dan Bina Keluarga Balita (BKB) yang didukung para kader Persit,” jelasnya.
Sementara itu, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin menyampaikan apresiasi atas sinergi yang terjalin antara TNI, Persit, dan BKKBN. Ia menilai kegiatan Posyandu dan BKB menjadi fondasi penting dalam membina tumbuh kembang anak.
“Kegiatan ini merupakan investasi nyata untuk masa depan bangsa. Di sinilah kita membina dan memelihara tumbuh kembang anak secara optimal. Pengasuhan 1000 HPK adalah masa emas yang menentukan kualitas sumber daya manusia di masa depan,” tutur Pangdam.
Rudy menambahkan, pencegahan stunting dan peningkatan kualitas keluarga harus menjadi gerakan bersama.
“Persit siap menjadi bagian dari solusi dalam mendukung program nasional penurunan stunting. Ini bukan tanggung jawab satu pihak saja, melainkan tugas bersama seluruh elemen bangsa,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut juga diluncurkan program SIDUDU (Sistem Informasi Kependudukan Terpadu) Tahun Anggaran 2025, sebuah inovasi digital untuk memperkuat tata kelola data kependudukan dan pelayanan sosial yang lebih efektif. Melalui sistem ini, data ibu hamil, balita, dan keluarga binaan dapat dikelola secara real time sehingga intervensi pemerintah lebih tepat sasaran.
“SIDUDU merupakan langkah maju menuju pelayanan publik modern yang berpihak pada rakyat. Data yang akurat akan membantu kita mendeteksi lebih dini berbagai permasalahan sosial dan kesehatan keluarga,” ujar Pangdam.
Kegiatan ini juga menjadi momentum memperkuat peran Babinsa di lapangan dalam mendampingi kader Posyandu dan BKB.
“Para Babinsa selama ini berperan aktif memberikan pendampingan kepada kader-kader KB dan Posyandu di desa. Ke depan, kita perlu meningkatkan asistensi agar pendampingan di lapangan semakin efektif,” pungkas Mayjen Rudy Saladin.
Melalui kegiatan Persit Manunggal Posyandu dan BKB, diharapkan sinergi antara TNI, BKKBN, pemerintah daerah, dan masyarakat terus berlanjut untuk mewujudkan keluarga sehat, tangguh, dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045.











