KaMedia – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Saint Petersburg State Maritime Technical University (SMTU), Rusia berencana melakukan pengembangan teknologi kapal cepat hydrofoil untuk menghadirkan solusi transportasi laut yang revolusioner di Indonesia. Hal ini dibahas dalam kunjungan delegasi Saint Petersburg, Rusia di Gedung Rektorat ITS, Rabu (29/11).
Peneliti kapal hydrofoil dari ITS Dr Tri Achmadi menjelaskan bahwa kapal cepat hydrofoil adalah kapal berkecepatan tinggi yang dikembangkan oleh Rusia. Kapal ini dapat mengurangi waktu perjalanan secara signifikan dengan kecepatan dua kali lipat dari transportasi laut biasa.
“Jika kereta ada Whoosh, kapal ada hydrofoil,” ujarnya.
Menurut dosen Teknik Transportasi Laut ITS tersebut, kerja sama dalam mengembangkan kapal cepat hydrofoil ini mencakup perancangan desain, proses produksi, dan pengoperasian. Karena teknologi kapal hydrofoil telah teruji, maka kerja sama berfokus pada pembelajaran desain dan lisensi produksi.
Tri berpendapat bahwa industri perkapalan Indonesia telah siap untuk menerima teknologi ini. Jika galangan kapal di Indonesia sudah mampu membuat kapal dengan material aluminium, maka Indonesia sudah siap mengembangkan kapal hydrofoil. Mengingat teknologi ini belum pernah ada di Indonesia, kapal hydrofoil dapat memberikan kenyamanan berkendara yang lebih baik dan tarif lebih terjangkau dengan harga tiket separuh dari harga transportasi laut konvensional.
Pada kesempatan yang sama, Rektor ITS Prof Dr (HC) Ir Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD menilai bahwa kapal hydrofoil memiliki potensi untuk diproduksi di Indonesia, khususnya di Surabaya dengan melibatkan ITS, perusahaan manufaktur, dan industri perkapalan di Jawa Timur. Hal ini sempat didiskusikan sebelumnya dengan Gubernur Jawa Timur. Kerja sama ini memungkinkan terjadinya transfer teknologi dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur.
“Dalam hal ini, ITS akan berperan dalam mendesain kapal dan menyesuaikannya dengan regulasi nasional,” papar profesor dari Departemen Teknik Mesin ITS tersebut.
Sementara itu, Wakil Ketua Relasi Eksternal Saint Petersburg Vyacheslav Kalganov juga mengungkapkan keinginannya untuk mempererat kerja sama dengan ITS di bidang teknologi hydrofoil dan edukasi melalui joint degree program dan pertukaran pelajar. Kolaborasi ini bertujuan untuk menjembatani hubungan antara Provinsi Jawa Timur dengan Saint Petersburg, sehingga dapat membina hubungan akademis dan industri regional.
Tak hanya transfer teknologi dan mendorong perekonomian Jawa Timur, program kerja sama kapal cepat hydrofoil tersebut juga berkontribusi dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Di antaranya SDG poin 9 yaitu Industri, Inovasi, dan Infrastruktur; serta SDG 17 yaitu Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.











